TRIBUNLUWUCOM, BELOPA - Kabupaten Luwu adalah sebuah daerah di Sulawesi Selatan. Data dihimpun TribunLuwu.com, Kamis (25/6/2020), Luwu terdiri dari 22 kecamatan, 20 kelurahan, dan 207 desa.. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.343,97 km² dan jumlah penduduk 375.535 jiwa.
Pencarian Data Sulawesi Selatan Lebih Mudah Dengan E-Data BPS Prov. Sulawesi Selatan menolak segala bentuk gratifikasi dan penyuapan dalam memberikan layanan Sistem Informasi Geografis-Kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan bisa diakses melalui >> Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Statistics Indonesia Sulawesi Selatan Province Jl. Haji Bau Makassar 90125 Sulawesi Selatan, Telp 0411 854838 Sentral, 872879, Faks 0411 851225, Email pst7300 , WhatsApp Website Untuk tampilan terbaik Anda dapat gunakan berbagai jenis browser kecuali IE, Mozilla Firefox 3-, and Safari dengan lebar minimum browser beresolusi 275 pixel. Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik Semua Hak Dilindungi Letaknyasendiri, berada di Jl. Bandara, Mappalo Ulaweng, Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan 92776 atau di Desa Mappalo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, atau sekitar 10 km dari pusat Kota Watampone, Kabupaten Bone. Landasan pacu yang dimiliki Arung Palakka, berukuran 1.200 m x 30 m, Apron 70 m x 80 m, dan taxiway 96,5 m x 15 m. Selain itu
Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang patut untuk dilestarikan. Adanya berbagai suku yang mendiami wilayah ini membuat tradisi dan kebudayaannya pun beragam. Mulai dari bahasa, pakaian adat, rumah adat sampai upacara adat yang memiliki filosofi serta tujuan berwisata ke Sulawesi Selatan bukan hanya menikmati keindahan alam, tapi juga belajar kekayaan budaya lokal. Sebagian besar kebudayaan di Sulawesi Selatan masih terjaga dan menjadi kearifan lokal hingga saat ini. Bukan hanya Bali yang memiliki desa adat, Sulawesi Selatan pun memiliki beberapa desa adat dan masih menjujung tinggi kebudayaannya. Berikut ini desa adat di Sulawesi Selatan yang bisa kamu Kampung Adat Sillanan, Tana pasti sudah tidak asing lagi dengan Tana Toraja, salah satu desa yang masih mempertahankan adat dan budayanya yaitu Desa Sillanan, Mengkendek. Desa ini disebut sebagai Desa Bebatuan, sebab seluruh permukaan tanah di desa ini berasal dari batu kapur. Sebagian besar penduduk di sini bermata pencaharian sebagai petani kopi dan sayuran. Sehingga kamu bukan hanya bisa melihat rumah adat Tongkonan yang dilengkapi lumbung padi, tapi juga ada perkebunan kopi dan sayuran sebagai kamu yang menyukai wisata sejarah bisa melihat beberapa bangunan megalitikum seperti kubur batu dan menhir. Selain itu, ada benteng pertahanan yang disebut Tangdi Rompo di puncak bukit sekitar desa ini. Ada pula Sumur Tintiri yang merupakan sumur adat di desa ini. Sumur tersebut dipercaya dapat membuat awet Kampung Adat Ammatoa, ini merupakan salah satu kampung adat tertua di Silawesi Selatan, tepatnya di Desa Tana Towa, Kajang, Bulukumba. Suku Kajang dikenal memiliki ilmu gaib dan hal berbau mistis. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab suku ini cukup disegani. Selain itu, mereka juga memiliki keunikan dalam hal berpakaian. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dari hasil tenunan dengan pewarna alami. Warna hitam memiliki makna kesetaraan, kesederhanaan dan pakaian, bentuk, warna dan ukuran rumah dari suku ini pun seragam dengan dinding papam dan atap rumbia serta menghadap kiblat. Sedangkan rumah Ammatoa menggunakan dinding bambu. Baca Juga Kembali ke Alam, 7 Spot Camping di Sulawesi Selatan yang Keren Abis! 3. Kampung Adat Karampuang, Tompo Bulu, Bulupoddo memiliki ritual unik bagi siapa saja yang ingin masuk ke wilayah ini. Sebagai tanda penghormatan pada para leluhur, kamu harus mengambil sebuah batu dan selembar daun. Kemudian meletakkan batu tersebut di atas daun. Masyarakat di sini sangat menjunjung tinggi derajat wanita dan menganut matrilineal. Selain itu, rumah adat Karampuang pun memiliki filosofi seperti tubuh manusia. Ada beberapa objek yang dikeramatkan di desa ini, antara lain sebuah kolam tua untuk memandikan balita dan makam Desa Kete Kesu, Toraja pasti sudah tidak asing lagi dengan desa satu ini. Desa Kete Kesu sudah terkenal dengan kebudayaannya di kancah internasional. Jika berkunjung ke sini, kamu akan menjumpai barisan Tongkonan, rumah adat Toraja. Selain itu, ada tradisi kubur tebing, yaitu orang yang sudah meninggal dikuburkan di sebuah tebing dan ditandai dengan patung kayu yang menyerupai Desa Pallawa, Tana desa di Kecamatan Sesean ini merupakan komplek adat kuno yang masih terjaga keasliannya. Tongkonan yang ada di sini pun memiliki usia yang lebih tua dibandingkan dengan di Kete Kesu. Selain itu, kamu juga bisa belajar menenun di sini. Meski memiliki daya tarik yang hampir sama seperti Kete Kesu, namun ketenarannya masih kurang. Hal ini disebabkan aksesibilitas yang lebih sulit untuk sampai di lokasi suku di Sulawesi Selatan menghadirkan wisata budaya yang beraneka ragam dan patut didilestarikan. Salah satu wujud mempertahankan kebudayaan daerah setempat yaiti dengan adanya desa adat. Bukan hanya Tongkonan atau suku Toraja, ada juga suku Kajang yang memiliki keunikan tersendiri. Selain itu, aturan maupun norma yang berlaku di masing-masing desa disesuaikan dengan adat istiadat setempat. Baca Juga Mengenal 'Dare' Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Oleh Ir. Jefrie Wahido, M.Si* MENYIMAK tingkat kemiskinan di Sulawesi Tengah yang masih cukup tinggi, dimana rilis BPS RI pada 15 Juli 2022 tercatat persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 12,33 persen dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 388,35 ribu orang, yang menempatkan Provinsi Sulawesi Tangah pada 9 (sembilan) besar provinsi termiskin [] Masjidmasjid didirikan di kota-kota, dan mushalla di desa-desa. Kadi ditunjuk untuk hadat dan penguasa, tempat mereka bertindak sebagai hakim pengadilan agama (syariah). Di Sulawesi Selatan, Islam telah berjasa dalam membatasi kekuasaan tidak terbatas para raja, yang membuatnya lebih mudah bagi rakyat umum untuk mendekati mereka, dan yang

KemudianDesa Leppangeng di Kabupaten Sidrap serta Desa Letta di Kabupaten Pinrang. "Kehadiran listrik di desa daerah terpencil ini dapat memperluas pemerataan kelistrikan. Hingga April 2022, total rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,78 persen," ujar Awaluddin.

SelainKampung Inggris Pare, Indonesia juga Punya Desa Korea di Sulawesi Tenggara yang menggunakan bahasa Korea, loh. Wah, penasaran seperti apa? 1. Wisata Desa Unik di Sulawesi Tenggara. Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan P-135 Malang JL. Taman Sulfat XX, No. 2, Blimbing, Malang, Jawa Timur Phone (0341) 4372117

Terdapat14 bahasa daerah yang ada di Sulawesi Selatan, di antaranya bahasa Bajo, Bonerate, Bugis, Bugis De, Konjo, dan masih banyak lainnya. Suku Bajo menduduki dua pulau di desa Rajuni, Kabupaten Kepulauan Selayar Kecamatan Takabonerate. Bahasa Bajo memiliki tiga pengucapan atau dialek yang berbeda yaitu dialek pere, dialek kasuari, dan

Desayang dikepalai oleh Bapak Adriadi ini penduduknya berasal dari berbagai daerah di Sulawesi. salah satunya dari daerah Toraja. Keberadaan masyarakat Toraja yang masyoritas beragama Kristen di wilayah Luwu khususnya desa Tabah telah ada sejak puluhan tahun silam. Mereka bermigrasi dari daerah dataran tinggi ke daerah dataran rendah. 43 Sulawesi Tenggara. -. -. -. Catatan: Jumlah Desa/Kelurahan menurut Kabupuaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara. Sumber : Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 1 Tahun 2020 Tanggal 5 Februari 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 tentang Kode dan Nama Wilayah Kerja Statistik Tahun 2019. .
  • 2bfvehctbi.pages.dev/130
  • 2bfvehctbi.pages.dev/210
  • 2bfvehctbi.pages.dev/293
  • 2bfvehctbi.pages.dev/281
  • 2bfvehctbi.pages.dev/150
  • 2bfvehctbi.pages.dev/152
  • 2bfvehctbi.pages.dev/291
  • 2bfvehctbi.pages.dev/301
  • desa di sulawesi selatan