PerjanjianBaruDalamSetahun #BacaAlkitab #AlkitabSuara #Kis8Program Baca Perjanjian Baru dalam setahun.Bacaan hari ke-179, 28 Juni terambil dari Kisah Para R
GambarPhilip New Testament figure teaching the gospel to an Ethiopian as they ride in a chariot. Another man is pictured driving the horses and chariot. A lake or river can be seen beside of the road they are riding on. Scriptural Reference Acts 826-39 Filipus adalah seorang misionaris yang antusias dan setia yang pergi ke padang gurun atas perintah Tuhan. Roh menuntun Filipus kepada seorang pria Etiopia yang membaca tulisan suci dalam keretanya. Ketika Filipus bertanya apakah orang itu memahami apa yang dia baca, dia menjawab, “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Kisah Para Rasul 831. Karena Filipus memahami dan mencintai tulisan suci, dia mampu mengajari orang Etiopia tersebut mengenai Yesus Kristus dengan cara yang membuat orang tersebut percaya dan dibaptiskan. Sewaktu Anda menelaah Kisah Para Rasul 826–40, renungkan bagaimana Anda dapat menggunakan tulisan suci untuk membantu orang lain percaya kepada Yesus Kristus dan datang kepada-Nya. Menggunakan perkataan dari para nabi modern. Para nabi modern sering menggunakan kisah-kisah dari tulisan suci untuk mengajarkan asas dan doktrin yang dapat dipelajari dari kisah-kisah ini. Ajaklah siswa untuk menelaah perkataan para nabi modern untuk mengidentifikasi dan memahami doktrin serta asas-asas dari tulisan suci dan belajar cara menerapkan kebenaran-kebenaran ini dalam kehidupan mereka sendiri. Persiapan siswa Ajaklah siswa untuk memikirkan alat atau keterampilan rohani yang telah membantu mereka tumbuh lebih kuat dalam Injil. Mereka akan memiliki kesempatan untuk berbagi gagasan mereka selama pelajaran. Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran Menggunakan alat yang tepat Pertimbangkan untuk membawa palu atau obeng ke kelas atau tunjukkan gambar-gambar ini. Ajaklah seorang siswa untuk memperagakan penggunaan alat tersebut dengan benar. Kemudian tanyakan kepada siswa apa yang mungkin terjadi jika mereka mencoba menghantam paku atau memasukkan sekrup tanpa alat-alat tersebut. Menggunakan alat yang tepat dapat membantu Anda membuat atau memperbaiki barang dengan lebih cepat dan mudah. Bayangkan betapa sulitnya membuat atau memperbaiki barang tanpa alat yang benar. Pertimbangkan kegunaan alat-alat berikut. GambarCombination Wrench english Pada saat apa alat-alat ini berguna? Bagaimana Anda dapat menggunakannya dengan efektif? Dengan cara yang sama, alat dan keterampilan tertentu dapat digunakan untuk membangun dan memperbaiki hasrat kita untuk mengikuti Juruselamat dan mengamalkan Injil-Nya. Sewaktu siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, imbaulah mereka untuk mengingat kembali gagasan-gagasan dari persiapan pelajaran mereka. Pastikan agar kegiatan berbagi tidak memakan waktu terlalu banyak. Apa saja alat atau keterampilan rohani yang telah membantu Anda tumbuh dalam Injil? Bagaimana Anda dapat menggunakan alat-alat ini untuk mengundang orang lain datang kepada Juruselamat? Salah satu alat ini adalah kemampuan kita untuk memahami dan menggunakan tulisan suci, terutama sewaktu tulisan suci tersebut mengajar dan bersaksi tentang Yesus Kristus. Renungkan sejenak betapa Anda nyaman menggunakan tulisan suci untuk mengundang orang lain datang kepada Yesus Kristus. Sewaktu Anda menelaah pelajaran ini, upayakanlah bimbingan melalui Roh Kudus untuk mengetahui bagaimana Anda dapat menggunakan tulisan suci dengan lebih baik untuk membantu membawa orang lain kepada Juruselamat. Filipus dipanggil ke padang gurun Kisah Para Rasul 8 mencatat beberapa pengalaman Filipus, salah seorang dari ketujuh saudara yang dipanggil pada pemberian pelayanan oleh para Rasul lihat Kisah Para Rasul 63–6. Untuk lolos dari penganiayaan yang kian marak di Yerusalem, Filipus melakukan perjalanan ke Samaria untuk melanjutkan berbagi Injil. Melalui imamat, dia melakukan mukjizat, menyembuhkan banyak orang, dan “memberitakan Mesias kepada orang-orang” lihat Kisah Para Rasul 85–8. Sewaktu Anda menelaah kisah berikut, carilah alat-alat yang Filipus gunakan untuk berhasil dalam tugas tak terduga yang dia terima dari Tuhan. Jika beberapa siswa kesulitan membaca sendirian blok tulisan suci yang panjang, pertimbangkan untuk membacakan ayat-ayat berikut dengan lantang bersama anggota kelas atau secara berpasangan. Bacalah Kisah Para Rasul 826–39, dan visualisasikan peristiwa-peristiwa yang diuraikan dalam kisah ini. Anda mungkin ingin menandai kata-kata dan frasa-frasa yang bermakna bagi Anda. Perhatikan bahwa sida-sida adalah hamba yang dipercaya. Ajaklah beberapa siswa untuk berbagi kata dan frasa yang telah mereka tandai serta bagaimana itu membantu mereka mengenali pelajaran dalam kisah tersebut. Pertimbangkan untuk mengajukan beberapa dari pertanyaan berikut guna menolong memperdalam pemahaman mereka. Anda mungkin ingin menuliskan atau meminta siswa menuliskan di papan tulis pelajaran yang mereka identifikasi. Dengan cara apa Tuhan membimbing Filipus? Mengapa penting untuk mengikuti dorongan dari Tuhan sewaktu kita berusaha untuk membantu orang lain datang kepada-Nya? Bagaimana Filipus dapat menggunakan pengetahuannya tentang tulisan suci untuk mengajari orang Etiopia tersebut mengenai Yesus Kristus? Pelajaran apa yang menonjol bagi Anda dalam kisah ini? Di antara banyak kebenaran dalam kisah ini, Anda mungkin telah mengidentifikasi sebuah asas seperti yang berikut Ketika kita memahami tulisan suci dan mengajar darinya mengenai Juruselamat, kita dapat membantu orang lain datang kepada-Nya. Berdasarkan kebutuhan siswa, kegiatan berikut dapat digantikan dengan kegiatan pemelajaran tambahan mengenai bagaimana Filipus menanggapi dorongan dari Roh. Menggunakan tulisan suci untuk mengajarkan tentang Yesus Kristus Ketika orang Etiopia tersebut bertanya apakah tulisan suci yang dia baca adalah mengenai Nabi Yesaya atau “orang lain,” perhatikan bahwa pengetahuan Filipus tentang tulisan suci membuat dia mampu langsung memulai “dari nas [atau ayat] itu [dan] memberitakan Injil Yesus kepadanya” Kisah Para Rasul 834–35. Petikan tulisan suci yang dibaca oleh orang Etiopia itu terdapat dalam Yesaya 53 , sebuah nubuat indah tentang Juruselamat kita, Yesus Kristus. Anda mungkin ingin merujuksilangkan atau mengaitkan Kisah Para Rasul 832–33 dengan Yesaya 537–8 . Pekalah bahwa sebagian siswa mungkin tidak merasa mereka memiliki kemampuan untuk memahami tulisan suci atau menjelaskannya kepada orang lain. Yakinkan kembali siswa bahwa pemahaman mereka akan meningkat dengan berjalannya waktu dan upaya. Ingatkan mereka bahwa terkadang pengajaran yang paling efektif adalah sekadar berbagi bagaimana perasaan mereka mengenai sebuah petikan tulisan suci, karena Roh Kudus akan bersaksi tentang kebenaran dari perkataan mereka. Bayangkan bahwa Anda berada dalam posisi Filipus dan berkesempatan untuk berbagi kesaksian Anda tentang Yesus Kristus kepada seorang teman. Bacalah Yesaya 533–9 , mencermati apa yang Anda pikirkan dan rasakan tentang Juruselamat sewaktu Anda membaca. Beri cukup waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan penuh pemikiran. Anda dapat mempertimbangkan untuk mengajak siswa memainkan peran berbagi dengan teman mereka, atau Anda dapat mengajak siswa yang bersedia untuk berbagi apa yang mereka tuliskan dengan anggota kelas. Apa yang Anda inginkan teman Anda ketahui, rasakan, atau pahami mengenai Yesus Kristus dari petikan ini? Mengapa? Bagaimana Anda dapat menggunakan apa yang Anda ketahui dan rasakan mengenai Yesus Kristus untuk mendorong teman Anda mengikuti Dia dengan lebih baik? Diperkuat melalui persiapan Karena upaya Filipus, orang Etiopia tersebut diinsafkan dan dibaptiskan lihat Kisah Para Rasul 836–38. Seperti Filipus, kita dapat mengilhami dan mendorong orang lain untuk mengikuti dan menjadi seperti Yesus Kristus. Penatua Ulisses Soares dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan bahwa persiapan pribadi kita dapat membantu kita mengilhami orang lain untuk mendekatkan diri kepada Allah GambarElder Ulisses Soares, Quorum of the Twelve Apostles official portrait. Ketika kita dengan tulus, dengan sepenuh hati, dengan mantap, dan dengan sungguh-sungguh berusaha mempelajari Injil Yesus Kristus serta mengajarkannya kepada satu sama lain dengan tujuan sejati dan di bawah pengaruh Roh, ajaran-ajaran ini dapat mengubah hati dan mengilhami hasrat untuk hidup sesuai dengan kebenaran-kebenaran dari Allah. Ulisses Soares, “Bagaimanakah Aku Dapat Mengerti?,” Ensign atau Liahona, Mei 2019, 8 Pertimbangkan untuk mengajak siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dalam jurnal penelaahan mereka. Jika waktu memungkinkan, ajaklah beberapa siswa yang bersedia untuk berbagi wawasan mereka dengan anggota kelas. Apa penyesuaian yang dapat Anda lakukan dalam penelaahan tulisan suci pribadi Anda yang akan mempersiapkan Anda untuk membantu orang lain datang kepada Kristus? Bagaimana perubahan ini dapat memperkuat keyakinan Anda dalam menggunakan tulisan suci? Bagian manakah dari penelaahan tulisan suci hari ini yang membantu Anda merasa lebih dekat dengan Bapa Surgawi dan Yesus Kristus? Menurut Anda mengapa bagian itu memengaruhi Anda dengan lebih dalam dibanding bagian yang lainnya? Ulasan dan Informasi Latar Belakang Kisah Para Rasul 827 . Apakah sida-sida itu? Sida-sida adalah pria yang dikebiri, yang melayani di tengah banyak masyarakat Timur Dekat dan Timur Tengah zaman dahulu. Mereka melayani sebagai prajurit, menjaga harem kerajaan, dan sering kali memegang jabatan yang dipercaya di lingkungan istana. Sida-sida Etiopia dalam Kisah Para Rasul 826–39 bertanggung jawab atas perbendaharaan di lingkungan istana Etiopia. Lihat Bible Dictionary, “ Eunuch, ” atau KBBI, “Sida-Sida” Seorang pemelajar yang setia dapat menjadi guru yang diilhami Penatua Ulisses Soares dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan GambarElder Ulisses Soares, Quorum of the Twelve Apostles official portrait. Dalam konteks pemelajaran dan pengajaran Injil, kita terkadang seperti orang Etiopia itu—kita membutuhkan bantuan guru yang setia dan terilhami, dan terkadang kita seperti Filipus—kita perlu mengajar dan memperkuat orang lain dalam keinsafan mereka. Ulisses Soares, “Bagaimanakah Aku Dapat Mengerti?,” Ensign atau Liahona, Mei 2019, 6 Kegiatan Pemelajaran Tambahan Video—“Hallelujah” Jika waktu memungkinkan, setelah siswa membaca Yesaya 533–9 , Anda mungkin ingin menayangkan video “Hallelujah—An Easter Message about Jesus Christ” 0159, tersedia di Video ini menunjukkan orang-orang membaca bagian-bagian dari ayat-ayat ini dari Yesaya dan bersaksi tentang Yesus Kristus. Filipus menanggapi dorongan Roh Tinjaulah Kisah Para Rasul 826–35 , dan ajaklah siswa untuk mengidentifikasi frasa yang menunjukkan bagaimana Filipus tahu apa yang Tuhan ingin dia lakukan dan bagaimana Filipus menanggapinya Bagikan pernyataan berikut, mengajak siswa mempertimbangkan mengapa menanggapi dorongan-dorongan rohani bisa menjadi begitu esensial. Penatua Ronald A. Rasband dari Kuorum Dua Belas Rasul menceritakan sebuah kisah tentang mengikuti dorongan rohani saat melayani misi GambarOfficial Portrait as of June 2016 of Elder Ronald A. Rasband of the Quorum of the Twelve Apostles. Suatu pagi di bulan Juli yang panas, rekan saya dan saya merasa terdorong untuk menanggapi sebuah referal Taman Bait Suci. Kami mengetuk pintu rumah Elwood Schaffer. Ny. Schaffer dengan sopan menolak kami. Sewaktu dia mulai menutup pintu, saya merasa ingin melakukan sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya, dan tidak pernah saya lakukan lagi sesudahnya! Saya mengganjal pintu dengan kaki saya, dan bertanya, “Adakah orang lain yang mungkin tertarik dengan pesan kami?” Putrinya yang berusia 16 tahun, Marti, sebenarnya tertarik dan sudah berdoa dengan sungguh-sungguh memohon bimbingan sehari sebelumnya. Marti bertemu dengan kami, dan akhirnya ibunya juga bergabung dalam pembahasan-pembahasan kami. Keduanya bergabung dengan Gereja. Hasil dari pembaptisan Marti, 136 orang, termasuk banyak dari anggota keluarganya sendiri, telah dibaptiskan dan membuat perjanjian Injil. Betapa bersyukurnya saya bahwa saya mendengarkan Roh dan mengganjalkan kaki saya di pintu rumah pada hari bulan Juli yang panas itu. Ronald A. Rasband, “Biar Roh Kudus Membimbing,” Ensign atau Liahona, Mei 2017, 94 Bagaimana Penatua Rasband menanggapi dorongan Roh? Apa yang terjadi sebagai akibatnya? Kapan Anda telah menanggapi dorongan Roh? Apa yang terjadi? Bagaimana Anda dapat lebih memerhatikan dorongan-dorongan Roh? Bagaimana membuat perubahan itu dapat membantu Anda berbagi Injil dengan lebih percaya diri dengan orang lain? Renungkan dengan siapa Tuhan mungkin ingin Anda bertemu, berteman, atau berbagi Injil. Gagasan Pelajaran Alternatif Jika siswa akan memperoleh manfaat dari belajar mengenai hasrat Simon untuk membeli kuasa imamat di Kisah Para Rasul 85–24 , pertimbangkan untuk berbagi gagasan yang terdapat di “Hati kita perlu lurus di hadapan Allah’” di “10–16 Juli. Kisah Para Rasul 6–9 Apa yang Engkau Kehendaki Aku Perbuat?’” dalam Ikutlah Aku—Untuk Sekolah Minggu Perjanjian Baru 2023.
26) Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu pulau." (40) Mereka melepaskan tali-tali sauh, lalu meninggalkan sauh-sauh itu di dasar laut. Sementara itu mereka mengulurkan tali-tali kemudi, memasang layar topang, supaya angin meniup kapal itu menuju pantai. Kisah Para Rasul / Acts / 사도행전
Malaikat Tuhan berkata kepada Filipus, “Bersiap-siaplah dan pergilah ke arah selatan, ke jalan yang menghubungkan Yerusalem dengan Gaza.” Jalan itu tidak digunakan lagi. Lalu Filipus pun berangkat. Seorang sida-sida dari Etiopia sedang dalam perjalanan pulang ke negerinya. Dia seorang pegawai tinggi yang bertanggungjawab atas kekayaan Kandake, ratu negeri Etiopia. Pegawai itu pergi ke Yerusalem untuk menyembah Allah dan sekarang dia dalam perjalanan pulang. Dia duduk di dalam kereta kudanya, sambil membaca kitab Nabi Yesaya. Roh Allah berkata kepada Filipus, “Pergi dekati kereta kuda itu.” Filipus segera pergi menghampiri kereta kuda itu, lalu mendengar pegawai tinggi itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Filipus bertanya kepadanya, “Adakah tuan memahami apa yang tuan baca?” Pegawai tinggi itu menjawab, “Bagaimana saya boleh faham jika tidak ada orang yang menerangkannya?” Lalu dia mengajak Filipus menaiki kereta kudanya dan duduk dengan dia. Inilah ayat-ayat yang dibacanya, “Dia seperti domba yang digiring untuk disembelih; seperti anak domba yang tidak mengembik ketika bulunya digunting; demikianlah Dia tidak berkata sepatah pun. Dia dihina dan diperlakukan dengan tidak adil. Nyawanya dicabut dari muka bumi, sehingga tiada seorang pun dapat menceritakan keturunannya.” Pegawai tinggi itu berkata kepada Filipus, “Tolong beritahu, siapakah yang dimaksudkan oleh nabi itu? Dirinya sendiri atau orang lain?” Lalu Filipus mula berkata-kata. Melalui ayat-ayat itu Filipus memberitahu dia Berita Baik tentang Yesus. Dalam perjalanan, mereka sampai ke suatu tempat yang berair. Pegawai itu berkata, “Lihatlah, di sini ada air. Adakah sebab yang menghalang saya dibaptis?” [ Filipus berkata, “Tuan boleh dibaptis, asal sahaja tuan percaya kepada Yesus dengan sepenuh hati.” Pegawai tinggi itu menjawab, “Saya percaya bahawa Yesus Kristus Anak Allah.”] Lalu pegawai itu memberikan perintah supaya kereta kudanya dihentikan. Kemudian Filipus dan pegawai itu turun ke dalam air dan Filipus membaptis dia. Apabila mereka keluar dari air, Roh Tuhan mengambil Filipus dari situ. Pegawai tinggi itu tidak nampak dia lagi, lalu meneruskan perjalanan dengan sukacita. Filipus mendapati dirinya di Asdod. Dia meneruskan perjalanan sambil mengkhabarkan Berita Baik tentang Yesus di semua bandar sehingga dia tiba di Kaisarea.
Kualifikasiyang harus dimiliki oleh penatua dan diaken ialah sebagai berikut: Memiliki satu orang istri atau suami. Seorang kepala keluarga yang baik, disegani, dan dihormati sehingga dapat membimbing anak-anaknya untuk hidup beriman kepada Tuhan. Memiliki nama baik di luar jemaat. Mampu mengendalikan diri: bukan peminum, bukan pemarah, bukan
Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, kalau kita melihat nats ini, maka kita menemukan satu tokoh yang bernama Filipus sedang diutus oleh Tuhan untuk melayani satu jiwa yakni Sida Sida Ethiopia”. Sida Sida ini adalah bendahara negeri ethiopia yang baru saja turun dari Yerusalem dimana ia beribadah kepada Tuhan. Sedangkan Filipus adalah seorang hamba Tuhan yang baru saja menyelesaikan pelayanan kebangunan rohani di Samaria. Ada banyak jiwa yang dimenangkan untuk Kristus disana. Namun jumlah banyak yang diselamatkan oleh Tuhan melalui pemberitaan Filipus, tidaklah menjadi suatu ukuran yang mutlak untuk karya penyelamatan Allah. Tuhan malah mengutus Filipus kepada satu jiwa yang sedang dalam perjalanan pulang dengan melewati padang gurun yang panas. Banyak orang berfikir bahwa Tuhan selalu ingin mencapai banyak jiwa, tapi itu keliru, karena bagi Tuhan satu jiwapun berharga di mataNya. Tuhan Yesus mengatakan apabila ada satu orang yang bertobat di muka bumi ini, maka ada banyak malaikat di sorga bersorak-sorak memuji Allah. Jadi walaupun ada satu jiwa yang perlu diselamatkan menurut rencana Tuhan, maka Tuhan sanggup mengirim orang untuk melayani. Tuhan mengutus Filipus untuk melayani satu jiwa ini walaupun tidak ada yang melihat Sida Sida ini. Bapa/Ibu/Sdr/i Dalam pelayanan Filipus kepada Sida Sida ini, kita dapat melihat ada hal yang sangat penting untuk penyelamatan. Yang pertama, keselamatan jiwa seseorang adalah insiatif dari Tuhan. Tuhan mempunyai rencana untuk menyelamatkan Sida Sida Ethiopia ini tidak pernah terpikirkan oleh Filipus. Filipus sedang memfokuskan dirinya untuk memberikan bimbingan kepada ribuan orang yang baru mengalami jamahan Tuhan di Samaria. Mereka baru saja dipersatukan dalam gereja baru yang dimulai Filipus. Tapi malaikat Tuhan memimpin Filipus kepada jalan yang tidak pernah ia sangka. Di suatu tempat yang panas, tandus, jarang orang lewat disitu, dan tempat dimana banyak petualang-petualang yang lewat. Anehnya Tuhan memperhatikan ada seorang yang sedang membaca kitab nabi Yesaya dan sedang bertanya-tanya dalam hatinya mengenai arti dari ayat yang sedang dibacanya itu. Bapa/Ibu/Sdr/i Inisiatif Allah adalah awal dari tindakan penyelamatan Sida Sida ini. Tidak ada seorang manusiapun yang merencanakan keselamatan untuk manusia, tapi Allah secara pribadi yang merencanakannya. Betapa bahagianya Sida Sida di Ethiopia ini. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, begitu juga dengan kita, kita sudah diselamatkan oleh Kristus, maka kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang penuh kasih telah merencanakan keselamatan jiwa kita ini. Tidak ada seorang manusiapun dalam dunia ini merencanakan keselamatan kita. Keselamtan jiwa kita tidak direncanakan oleh pendeta, tidak oleh penginjil, tidak oleh saudara kita yang sudah percaya, juga tidak oleh malaikat, semuanya adalah inisiatif dari Allah. Inisiatif yang paling besar adalah bahwa Yesus telah mengorbankan diriNya di kayu salib sehingga kita mengalami penebusan dari dosa. Tanpa salib Kristus, yakni inisiatif awal, maka kita berada dalam kebinasaan. Sebab itu haruslah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk kasih dan perhatianNya kepada kita. Melalui pengorbananNya di kayu salib, semua orang berdosa telah dimasukkan kedalam agenda penyelamatanNya. Tidak seorangpun Ia inginkan binasa. Kasih Allah akan terbukti dalam kehidupan bapa/Ibu/sdr/I ketika bapa/Ibu/sdr/I menerima karya penyelamatan itu. Pada suatu hari, ada seorang budak perempuan yang cantik dibawa oleh tuannya untuk dilelang di pasar budak di salah satu kota di India. Melihat pemudi yang cantik ini, maka datanglah anak-anak muda berduyun-duyun untuk membelinya. Kemudian pengusaha pelelangan ini mulai menawarkan kepada orang banyak yang hadir disitu. Setiap pemuda menawarkan bayaran yang tinggi untuk pemudi yang cantik ini. Mereka saling bersaing dalam membanting harga yang tinggi-tinggi. Sehingga di pasar lelang ini begitu riuh dengan persaingan harga untuk membeli budak yang cantik. Tiba-tiba muncul seorang tua yang peot dan kumal menawarkan harga yang begitu tinggi sehingga tidak seorangpun yang dapat menyainginya lagi. Lalu budak yang cantik harus menjadi budak si bapak tua ini. Namun perempuan ini merasa geli dan tidak rela mengikutinya. Kemudian bapak tua ini datang kepada perempuan ini, lalu ia mengatakan, “anakku, janganlah engkau takut, aku telah membelimu dengan harga yang tinggi supaya engkau dapat hidup dengan bebas, engkau tidak usah mengikuti aku dan menjadi budakku. Lalu bapak tua ini merobek dokumen hak memiliki budak di tangannya dan membiarkan perempuan ini pergi dengan bebas. Melihat apa yang dilakukan oleh bapak tua ini, perempuan ini menangis dan terharu, lalu perempuan ini mengatakan, pak, biarkanlah aku mengikut bapak dan aku mau melayani bapak sebagai bapaku dan bukan sebagai tuan, karena bapak telah membebaskan aku dari perbudakan. Pengorbanan Yesus menunjukan bahwa kita telah lunas dibayar dan kita masuk dalam agenda keselamatan yang dirancang oleh Tuhan, tetapi apakah benar bapa/Ibu/sdr/I sudah menerima keselamatan itu atau sudah sekian lama ikut Tuhan masih ada diantara saudara yang ragu. Kalau masih ada keraguan diantara daudara maka malam ini adalah waktunya untuk saudara datang kepada Tuhan dan terimalah anugerah Tuhan dengan ucapan syukur. Yang kedua, Tuhanlah yang mengusahakan jalan untuk penyelamatan itu. Dalam Allah berinisiatif untuk penyelamatan Sida Sida, Allah jugalah yang mempersiapkan orang yang akan melayani. Allah tidak panggil Paulus atau Petrus, atau Silas untuk pergi mengunjungi Sida Sida, tapi Ia mengutus Filipus, padahal waktu itu Filipus sedang sibuk dengan pelayanan di Samaria dan kemudian dikunjungi oleh Petrus dan Yohanes. Hal ini berarti bahwa Allah menggunakan juga cara Allah sendiri untuk membawa penyelamatan. Untuk Sida Sida, Allah tidak menggunakan kebangunan rohani besar-besaran di lapangan terbuka, tapi ia dilayani oleh Filipus secara pribadi. Dengan cara Allah ini maka Filipus dapat memenangkan Sida Sida ini dengan baik. Jadi dalam bagian pertama, keselamatan jiwa itu ada dalam peranan Allah, sedangkan bagian yang kedua, adalah peranan Allah dan hamba Tuhan yang diutus. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, Tuhanlah yang mengusahakan juga penyelamatan jiwa kita. Ia mengirim hamba-hamba Tuhan untuk memberitakan injil kepada bapa/Ibu/sdr/I ditempat ini. Allah mengirim seseorang yang tertentu untuk melayani bapa/Ibu/sdr/I. Allah menggunakan caraNya sendiri untuk itu. Tidak seorang manusiapun yang mengertinya. Ada berbagai cara Allah mengadakan tindakan penyelamatan, mungkin itu melalui penginjilan pribadi, kebangunan rohani seperti malam ini, atau melalui berita Injil di radio, televisi, atau melalui suatu peristiwa yang besar. Semuanya itu digunakan oleh Allah secara khusus untuk maksud penyelamatan. Penyelamatan itu dapat terjadi dalam waktu singkat ataupun dalam jangka waktu yang lama. Semuanya itu ada dalam rencana Tuhan. Dan malam ini juga merupakan jalan Tuhan untuk menyampaikan berita ini kepada bapa/Ibu/sdr/I. Yang ketiga, Tuhan melihat hati dari seseorang yang mau sungguh-sungguh mengenal kebenaran. Disini kita melihat walaupun Allah itu berperan dengan Filipus untuk maksud penyelamatan, kesungguhan Sida Sida itu juga menentukan keselamatannya. Jadi Allah tidak melakukan penyelamatan secara sepihak atau dengan cara paksa, tapi Allah juga mau supaya mereka yang mau diselamatkan itu mengambil bagian didalamnya yakni memiliki hati yang mau mendengar dan memberi respons. Ketika Filipus menjelaskan kebenaran Firman Allah kepada Sida Sida, maka ada respons yang baik. Ia mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Bahkan Sida Sida menyerahkan dirinya untuk dibaptis oleh Filipus dalam perjalanannya. Jadi dalam penyelamatan, ada bagian yang dikerjakan oleh Allah, oleh hamba Tuhan dan oleh si pendengar Firman. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, dalam tindakan penyelamatan Allah kepada kita, Tuhan juga menantikan dan menunggu jawaban kita yang positif. Ia ingin kesungguhan hati kita untuk menerima, dan bukan dengan paksaan. Jadi setiap orang yang mendengar Injil, ia harus memberikan jawaban atau respons dengan sukacita, ia tidak perlu dirayu, dibujuk, disuap, atau dengan cara berkompromi dengan dosa-dosanya supaya ia menerima Yesus, tapi dengan segala senang hati dan sukarela memberikan jawaban yang pasti. Ketika Injil diberitakan, maka Allah menanti dan mananti apa jawaban kita. Seperti dalam kitab Wahyu 320, yang mengatakan “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan dia bersama-sama dengan Aku”. Sebab itu bukalah hatimu apabila Tuhan mengetuk hatimu untuk masuk. Biarkanlah Ia bertakhta dan menjadi Tuhan dalam kehidupanmu, sehingga Ia memimpin hidupmu kepada air kehidupan. Apabila seseorang menerima Yesus Kristus dalam kehidupannya, maka ia mendapatkan keselamatan jiwa sesuai dengan janji yang telah diucapkanNya. Yang keempat, Tuhan yang harus dipermuliakan dan bukan hamba Tuhan yang melayani. Dalam pelayanan Filipus kepada Sida Sida, Allah menunjukkan bahwa yang patut menerima kemuliaan itu adalah Dia sendiri. Setelah Sida Sida dibaptis, tiba-tiba Filipus lenyap dari pandangan Sida Sida, hingga ia tidak sempat mengucapkan terima kasih kepada Filipus. Filipuspun tidak sempat menerima pujian dan syukur itu dari Sida Sida, sehingga segala pujian itu diberikan kepada Tuhan. Filipus dilarikan oleh Tuhan ke tempat lain yang sedang menantikan pelayanannya. Bapa/Ibu/Sdr/i yang kekasih, dalam tindakan penyelamatan melalui hamba-hamba Tuhan, maka pujian dan syukur itu harus dipersembahkan kepadaNya. Jiwa kita yang sudah diselamatkan adalah milik Yesus dan bukan milik hamba Tuhan atau milik sesuatu gereja. Jadi berikanlah syukur kepadaNya dan persembahkanlah hidupmu bagi Yesus. Kita harus beribadah kepada Allah dengan setia dan membangun iman kita dari hari ke hari. Kita juga dapat membagikan keselamatan itu kepada orang-orang di sekitar kita kalau kita digerakkan oleh Tuhan untuk bersaksi. Kita tidak boleh tinggal diam, kalau Tuhan menunjukkan jiwa-jiwa yang lain, kita juga harus memiliki beban untuk mereka. Keselamatan itu adalah untuk semua orang, untuk keluarga kita, untuk teman-teman kita, untuk mereka di jalanan, untuk mereka yang jauh dari kita. Ada seorang yang sedang relax di tepi kapal pesiar untuk liburan dan kebetulan sedang berada di tengah-tengah laut. Tiba-tiba salah satu penumpangnya terjatuh ke laut. Dalam kapal tersebut kebetulan ada orang-orang kenamaan yang melihat kejadian itu lalu berusaha menolong orang kecebur ke laut. Orang pertama, Moralist ketika ia melihat orang kaya itu tercebur, langsung ia mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah buku yang menulis mengenai bagaimana caranya berenang. Lalu ia berteriak Sekarang saudaraku, ambil buku ini dan bacalah bagaimana caranya berenang dan ikutilah instruksi buku ini maka anda akan selamat. Orang di dekat si Moralist ini adalah seorang yang IDEALIST. Tiba-tiba ia terjun ke laut dan berenang-renang di sekitar orang kaya yang sedang semaput, lalu ia berteriak, saudaraku, sekarang anda lihat bagaimana cara saya berenang dan ikuti saya, maka kamu akan selamat dan tidak tenggelam. Orang yang di sebelahnya, kebetulan seorang majelis dari sebuah gereja, ia melihat orang yang sedang tenggelam itu dan timbul belas kasihan, lalu ia berteriak, saudaraku, bertahan saja, pertolongan segera datang, kami akan mengadakan rapat komite dan membicarakan masalahmu, nanti setelah kami selesai rapat dan setuju dengan dana untuk pengeluaran, kami akan menyelesaikan persoalanmu. Mereka pikir orang kecebur ini mau bunuh diri. Orang di sebelah anggota gereja ini adalah seorang yang Positive Thinking, lalu ia bergegas mau menolong, dan ia berteriak Saudaraku, keadaanmu tidak seburuk yang kau pikir, jangan takut, berpikirlah positif bahwa di sekelilingmu itu tidak ada air, kering saja. Akhirnya ada seorang Realist, orang yang terakhir di kapal itu, orang ini langsung terjun ke laut dan dengan penuh resiko, ia menarik orang tersebut dan menyelamatkannya. Bapa/ibu/sdr/I setelah saudara terima Yesus maka berikanlah waktumu, tenagamu, doamu dan yang lain-lain dengan segalah pengorbanan sebagaimana orang yang realistis tadi, untuk menunjang pemberitaan Injil di dunia yang gelap ini. Makin banyak orang diselamatkan, maka makin besar juga pujian dan syukur dipanjatkan bagi Allah di sorga. Jadi, saudara saudara yang kekasih, kita dapat belajar dari keempat hal ini. Allah berinisiatif untuk penyelamatan, Allah bertindak memakai hamba-hamba Tuhan, dan Allah menanti respons atau jawaban dari pendengar. Marilah kita bersyukur kepadaNya yang begitu mempedulikan kita khususnya untuk menyelamatkan kita. Maka kita juga yakin bahwa Tuhan mempunyai rencana penyelamatan bagi semua orang karena korbanNya di salib untuk semua orang, dan juga Ia mempunyai caraNya sendiri untuk melakukannya. Pertama, kalau kita sudah diselamatkan oleh Kristus, maka kita harus menyadari bahwa Tuhanlah yang penuh kasih telah merencanakan keselamatan jiwa kita ini. Dua, Tuhanlah yang mengusahakan juga penyelamatan jiwa kita. Tiga, dalam tindakan penyelamatan Allah kepada kita, Tuhan juga menantikan dan menunggu jawaban kita yang positif. Empat, dalam tindakan penyelamatan melalui hamba-hamba Tuhan, maka pujian dan syukur itu harus dipersembahkan kepadaNya.
KisahPara Rasul 8:26-40 Sampai ke ujung bumi. Judul: Sampai ke ujung bumi Kalau kita membaca ulang Kis. 1:8, maka kita akan mendapati bahwa Injil harus disebarkan mulai dari Yerusalem, seluruh Yudea, Samaria, sampai ke ujung bumi. Itu
Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya ”Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus ”Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus ”Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?” Jawabnya ”Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus ”Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu ”Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” [Sahut Filipus ”Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya ”Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”] Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Bacaan dan Renungan gratis terkait dengan Kisah Para Rasul 826-40
Inimerupakan pekerjaan rutin yang di lakukan oleh Rasul Paulus dimana dia berbicara dengan orang-orang yang lewat dipasar pada saat itu. 4.3 Ruang Kuliah (Kisah Para Rasul 19:9) Menurut Kisah Para Rasul 19:9, Paulus mengajar setiap hari di ruang kuliah Tiranus ketika ia memberitakan Injil di Korintus.
Pendahuluan Penganiayaan terhadap Gereja di Yerusalem mengakibatkan anggota Gereja tercerai-berai ke seluruh Yudea dan Samaria. Filipus melayani di Samaria, di mana banyak orang menerima Injil Yesus Kristus. Setelah Petrus dan Yohanes melimpahkan karunia Roh Kudus kepada orang insaf baru, seorang penyihir bernama Simon berusaha membeli kuasa imamat. Allah kemudian membimbing Filipus kepada seorang pembesar Etiopia yang Filipus ajari tentang Yesus Kristus dan baptiskan. Saran untuk Pengajaran Kisah Para Rasul 81–25 FIlipus melayani di Samaria, di mana Simon si tukang sihir berusaha membeli kuasa imamat Perlihatkan sejumlah uang. Mintalah siswa untuk membayangkan mereka telah menerima sejumlah besar uang. Sesuatu apakah yang akan Anda beli dengan uang tersebut? Tandaskan bahwa sebagian orang percaya bahwa uanglah yang dapat membeli apa pun. Meskipun demikian, beberapa hal yang paling berharga dalam kehidupan tidak dapat dibeli. Ajaklah siswa untuk mencari sewaktu mereka menelaah Kisah Para Rasul 8 suatu karunia dari Allah yang tidak dapat dibeli. Ingatkan siswa bahwa di Kisah Para Rasul 7 kita mengetahui tentang kematian Stefanus si murid di tangan para penganiaya. Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari Kisah Para Rasul 81–5. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang para anggota Gereja lakukan sebagai akibat dari penganiayaan terhadap Gereja di Yerusalem. Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa menyeret Kisah Para Rasul 83 berarti menarik atau menghela paksa. Penganiayaan menuntun anggota Gereja untuk melakukan apa? Arahkan perhatian siswa pada nama Filipus di ayat 5. Ingatkan siswa bahwa Filipus adalah salah seorang dari ketujuh murid yang ditahbiskan untuk membantu Dua Belas Rasul dalam melayani kebutuhan para anggota Gereja lihat Kisah Para Rasul 65. Mintalah siswa untuk merujuk pada selebaran “ikhtisar dari Kisah Para Rasul” lihat apendiks buku pedoman ini dan menemukan pemberian kewenangan Juruselamat yang dicatat di Kisah Para Rasul 18. Menurut Kisah Para Rasul 85, bagaimana Filipus mulai memenuhi pemberian kewenangan Juruselamat? Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 86–8 dengan lantang. Mintalah siswa untuk menyimak, dengan mencari bagaimana orang Samaria menanggapi pengkhotbahan Filipus. Bagaimana orang Samaria ini menanggapi pengkhotbahan Filipus? Di samping mengkhotbahkan Injil, pekerjaan lain apa yang Filipus lakukan? Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 89–11 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak dan mencari uraian mengenai orang Samaria bernama Simon. Apa yang dapat kita pelajari tentang Simon dari ayat-ayat ini? Jelaskan bahwa “penggunaan kuasa yang diperoleh dari bantuan atau kendali roh-roh jahat disebut ilmu sihir [tenung]” [Bruce R. McConkie, Doctrinal New Testament Commentary, 3 jilid 1965–1973, 282]. Apa dampak yang Simon miliki terhadap orang-orang? Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 812–13 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari bagaimana Simon menanggapi pengkhotbahan Filipus. Mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Menurut ayat 13, bagaimana Simon terdampak oleh “tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat” yang dia lihat? Ringkaslah Kisah Para Rasul 814–16 dengan menjelaskan bahwa Petrus dan Yohanes datang ke Samaria setelah mendengar bahwa orang-orang di sana telah menerima firman Allah. Mereka berdoa agar orang Samaria yang insaf akan menerima karunia Roh Kudus. Mintalah siswa untuk membaca Kisah Para Rasul 817 dalam hati, mencari apa yang Petrus dan Yohanes lakukan bagi para anggota Gereja yang baru di Samaria. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang bagaimana karunia Roh Kudus diberikan? Setelah siswa menanggapi, tuliskan ajaran berikut di papan tulis Karunia Roh Kudus dilimpahkan setelah baptisan melalui penumpangan tangan oleh para pemegang imamat yang diwenangkan. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 818–19 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari tawaran yang Simon buat kepada Petrus. Apa tawaran yang Simon buat kepada Petrus? Perlihatkan kepada siswa uang yang Anda perlihatkan di awal pelajaran. Ajaklah mereka untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan menanggapi Simon seandainya mereka berada dalam posisi Petrus. Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari Yohanes 820–24. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Petrus ajarkan kepada Simon tentang menerima imamat. Apa yang Petrus ajarkan kepada Simon tentang imamat, seperti yang tercatat di ayat 20? Ketika dia menawari uang kepada Rasul sebagai ganti menerima imamat, apa yang tidak Simon pahami tentang imamat? Karena imamat adalah kepunyaan Allah, itu dapat dilimpahkan hanya sesuai kehendak-Nya. Allah menetapkan cara di mana imamat dapat diperoleh. Menurut ayat 21–23, mengapa Simon belum dapat menerima imamat? Dengan cara apa menurut Anda hati Simon, “tidak lurus di hadapan Allah”? ayat 21. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini mengenai menerima imamat? Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, namun pastikan mereka mengidentifikasi kebenaran berikut Imamat dilimpahkan menurut kehendak dan standar kelayakan Allah. Tulislah kebenaran ini di papan tulis. Menurut Anda mengapa penting untuk tahu bahwa imamat dilimpahkan ke atas individu hanya sesuai kehendak dan standar kelayakan Allah? Ringkaslah Kisah Para Rasul 825 dengan menjelaskan bahwa Petrus dan Yohanes mengkhotbahkan Injil di banyak desa orang Samaria. Kisah Para Rasul 826–40 Filipus mengajar dan membaptis seorang pembesar Etiopia Mintalah siswa untuk memikirkan situasi-situasi di mana mereka membutuhkan atau akan membutuhkan seseorang untuk membimbing mereka. Apa saja situasi di mana Anda dapat menjadi pembimbing bagi orang lain? Anda dapat mengajak siswa untuk memikirkan tempat tujuan atau topik yang tentangnya mereka memiliki pengetahuan atau bakat yang telah mereka kembangkan. Ajaklah siswa untuk mencari sewaktu mereka menelaah selebihnya dari Kisah Para Rasul 8 suatu cara penting di mana mereka dapat menjadi pembimbing bagi orang lain. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 826–28 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari mengapa FIlipus pergi ke Gaza. Mengapa Filipus pergi ke Gaza? Siapa yang juga mengadakan perjalanan di area di mana FIlipus berada? Seorang sida-sida Etiopia. Jelaskan bahwa sida-sida adalah pembesar di sidang balairung raja atau ratu [lihat Bible Dictionary, “Eunuch”]. Apa yang dilakukan pembesar Etiopia itu dalam keretanya? Pembacaan dari Esayas, atau kata-kata Yesaya. Letakkan dua kursi saling berhadapan di depan ruangan. Mintalah dua sukarelawan untuk memerankan peran si pembesar Etiopia dan Filipus dalam laporan berikut. Anda mungkin ingin menugaskan peran-peran ini sebelum pelajaran dan mengajak para siswa ini untuk bersiap memerankan bagian mereka. Mintalah siswa yang memerankan si pembesar Etiopia untuk duduk di salah satu kursi dan siswa yang memerankan Filipus untuk berdiri dekat pintu. Mintalah siswa ketiga untuk melakukan peranan narator. Mintalah siswa ini untuk membacakan dengan lantang dari Kisah Para Rasul 829–39 dan memerankan bagian mereka masing-masing. Mintalah anggota kelas untuk memperhatikan apa yang terjadi antara Filipus dan si pembesar Etiopia. Sewaktu siswa membaca dan memerankan bagian mereka, lakukan yang berikut Setelah narator membacakan ayat 32–33, ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menuliskan Yesaya 537–8 sebagai rujuk silang dalam tulisan suci mereka di samping Kisah Para Rasul 832–33. Setelah narator membacakan ayat 35, mintalah siswa yang melakukan peran FIlipus menjelaskan kepada anggota kelas apa yang dia akan ajarkan tentang Juruselamat dalam situasi ini. Anda mungkin ingin mengajak anggota kelas untuk memberikan saran juga. Ketika narator membacakan ayat 38, dengan santun mintalah agar sukarelawan tidak melakonkan pelaksanaan baptisan. Setelah para sukarelawan menyelesaikan kegiatan ini, berterimakasihlah kepada mereka dan persilakan mereka kembali ke tempat duduk mereka. Menurut ayat 29, mengapa Filipus pergi ke kereta si pembesar Etiopia? Menurut ayat 31, apa yang si pembesar perlukan agar dapat memahami tulisan Yesaya? Menurut ayat 35–38, bagaimana Filipus adalah pembimbing bagi si pembesar? Asas apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Filipus mengenai hasil dari mengindahkan dorongan-dorongan dari Allah? Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, namun pastikan adalah jelas bahwa sewaktu kita mengindahkan dorongan-dorongan dari Allah, kita dapat menerima kesempatan untuk membantu membimbing orang lain kepada Yesus Kristus. Tulislah asas ini papan tulis. Sediakan bagi siswa salinan dari selebaran berikut. Ajaklah siswa untuk mengikuti instruksi di selebaran dan memikirkan cara-cara mereka dapat membantu membimbing seseorang kepada Yesus Kristus. Jelaskan bahwa mereka akan memiliki kesempatan untuk berbagi dengan anggota kelas apa yang mereka tuliskan. Gambarselebaran Membimbing Orang Lain kepada Yesus Kristus Buku Pedoman Guru Seminari Perjanjian Baru—Pelajaran 87 Pilih salah satu dari situasi berikut Seorang remaja putra yang berteman dengan Anda adalah anggota Gereja Kristen lain. Suatu hari saat makan siang, Anda merasa terdorong untuk berbicara dengannya mengenai Gereja. Sementara berjalan pulang dari sekolah, Anda melihat seorang remaja putri sedang menangis. Anda mengenali dia sebagai anggota dari lingkungan Anda yang tidak menghadiri pertemuan-pertemuan gereja apa pun selama beberapa tahun. Anda merasa terdorong untuk berbicara kepadanya. Sewaktu Anda mencoba menghiburnya, dia menjelaskan tantangan-tantangannya dan bertanya, “Mengapa saya tidak bisa berbahagia?” Ibu dari seorang remaja putra yang berhubungan dengan Anda di situs media sosial baru saja meninggal dunia. Anda merasa terdorong untuk menanggapi pos berikut yang dia buat baru-baru ini “Merasa sendirian saat ini. Berharap bahwa seseorang memahami.” Di belakang lembaran kertas ini atau dalam buku catatan kelas atau jurnal penelaahan tulisan suci Anda, tulislah apa yang akan Anda katakan dan lakukan untuk membantu membimbing orang ini kepada Yesus Kristus. Dalam uraian Anda, sertakan jawaban terhadap pertanyaan berikut Kebenaran Injil apa yang akan Anda bagikan untuk membantu membimbing orang ini kepada Yesus Kristus? Satu tulisan suci apa yang mungkin akan Anda ajak agar orang ini telaah? Apa yang akan Anda ajak agar orang ini lakukan? © 2015 oleh Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved. Setelah waktu yang memadai, bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan. Ajaklah siswa untuk menjelaskan kepada rekan mereka apa yang mereka tuliskan dan mengapa mereka mau menggunakan pendekatan itu. Ajaklah beberapa siswa untuk menjelaskan kepada seluruh anggota kelas apa yang mereka tuliskan. Anda dapat mempertimbangkan untuk mengajak siswa yang telah memilih salah satu dari kedua skenario pertama tadi untuk memainkan peran apa yang akan mereka katakan dan lakukan dalam situasi ini, dengan Anda memainkan peran individu yang sedang coba mereka tolong. Jika Anda melakukannya, berikan siswa satu menit untuk bersiap sebelum mengajak mereka untuk memainkan peran skenario tersebut bersama Anda. Kemudian ajukan pertanyaan berikut Kapan dan bagaimana Anda telah membantu membimbing seseorang kepada Yesus Kristus? Kapan dan bagaimana seseorang telah membantu membimbing Anda kepada Yesus Kristus? Imbaulah siswa untuk mengindahkan dorongan-dorongan dari Allah agar mereka dapat diarahkan kepada individu-individu yang dapat mereka tolong bimbing kepada Yesus Kristus. Ajaklah siswa untuk merenungkan apa dapat mereka lakukan dalam beberapa hari berikutnya untuk membantu membimbing seseorang yang mereka kenal kepada Yesus Kristus. Imbaulah siswa untuk melaporkan kembali kepada anggota kelas apa yang mereka alami. Ulasan dan Informasi Latar Belakang Kisah Para Rasul 818–23 Mengakses dan menggunakan imamat Presiden James E. Faust dari Presidensi Utama menjelaskan bahwa cara yang dengannya kuasa imamat diakses berbeda dari cara yang dengannya kuasa duniawi diakses “Yang terbesar dari segala kuasa ini, kuasa Imamat, tidak dapat diakses dengan cara kuasa digunakan di dunia. Itu tidak bisa dibeli atau dijual …. Banyak dari Anda menonton dan mengagumi olahragawan dengan posisi penting, seperti juga mereka yang memiliki kekayaan, ketenaran, serta kekuatan politik dan militer. Kuasa duniawi sering kali digunakan secara keji. Meskipun demikian, kuasa imamat dimohonkan hanya melalui asas-asas kesalehan yang melaluinya imamat diatur” “Power of the Priesthood,” Ensign, Mei 1997, 43. Presiden Gordon B. Hinckley menyatakan “Kelayakan pribadi menjadi standar hak memenuhi syarat untuk menerima dan menjalankan kuasa sakral ini” “Personal Worthiness to Exercise the Priesthood,” Ensign, Mei 2002, 52. Kisah Para Rasul 827–38 Membimbing orang lain kepada Yesus Kristus Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajar tentang pentingnya membantu membimbing orang lain kepada Juruselamat “Untuk kita masing-masing datang kepada Kristus’ [A&P 2059], untuk menaati perintah-perintah-Nya dan mengikuti teladan-Nya kembali kepada Bapa sesungguhnya merupakan tujuan tertinggi dan terkudus dari keberadaan manusia. Untuk membantu orang lain melakukan itu juga—untuk mengajar, membujuk, dan dengan doa yang sungguh-sungguh menuntun mereka untuk menapaki jalan penebusan itu juga—tentu saja itu pastilah tugas paling signifikan kedua dalam kehidupan kita. Barangkali itulah sebabnya Presiden David O. McKay pernah mengatakan, Tidak ada tanggung jawab yang lebih besar dapat diembankan kepada pria [atau wanita] mana pun, selain menjadi guru bagi anak-anak Allah’ [dalam Conference Report, Oktober 1916, 57]” “A Teacher Come from God,” Ensign, Mei 1998, 25.
KisahPara Rasul 8:26-40 Teruslah Bersaksi bagi Kristus. Dalam sebuah lokakarya yang membahas topik tentang bersaksi, seorang peserta bertanya, "Bagaimana caranya orang lain yang mendengar kesaksian kita tentang Injil mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat secara pribadi?" Pembicara itu menjawab: "Itu tergantung kuasa Roh Kudus.
Maka kata sida-sida itu kepada Filipus ”Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu ”Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” [Sahut Filipus ”Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya ”Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”] Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Downloadgratis ebook pdf: Kisah Menakjubkan 25 Nabi dan Rasul, Plus Fakta Seru Tentang Peninggalan Para Nabi. Sinopsis: Buku ini menggambarkan kehebatan perjuangan para Nabi dan Rasul dalam mengajak umat beriman kepada Allah SWT. Berbagai tantangan berat dari para musuh harus mereka hadapi. Namun, ada kalanya mukjizat dan pertolongan Allah SWT datang
KesaksianFilipus kepada seorang pejabat Etiopia dituntun oleh malaikat Allah. Dalam mimpinya, ia disuruh malaikat Tuhan ke arah Selatan untuk menyusuri jalan sunyi dari Yerusalem ke Gaza (26). Di sana ia akan bertemu seorang pejabat tinggi negara Etiopia yang sedang membaca tentang syair Hamba TUHAN dalam Kitab Yesaya.
Kisah25 Nabi dan Rasul. Berikut ini dibahas satu per satu kisah dari 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui: 1. Nabi Adam. Nabi Adam merupakan nabi pertama sekaligus manusia pertama yang Allah ciptakan. Sebelumnya Nabi Adam tinggal di
. 2bfvehctbi.pages.dev/512bfvehctbi.pages.dev/2242bfvehctbi.pages.dev/4882bfvehctbi.pages.dev/1012bfvehctbi.pages.dev/202bfvehctbi.pages.dev/2072bfvehctbi.pages.dev/4982bfvehctbi.pages.dev/302
kisah para rasul 8 26 40