Wilayahdan Perwilayahan. Bidang ilmu Geografi pada dasarnya mempelajari berbagai komponen fisik muka bumi, mahluk hidup (tumbuhan, hewan dan manusia) di atas muka bumi, ditinjau dari persamaan dan perbedaan dalam perspektif keruangan yang terbentuk akibat proses interaksi dan interrelasinya. Wilayah (region) adalah suatu areal yang memiliki
Apabila kalian ingin bercocok tanam, maka sebelum bercocok tanam terlebih dulu mengenali jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya. Tanah sebagai media tanam mempunyai peranan penting pada proses pertumbuhan suatu tanaman. Oleh sebab itu, kita diharuskan untu memilih jenis tanah yang cocok untuk berkebun serta mempunyai kualitas yang baik agar tanaman bisa tumbuh secara subur dan optimal. Cek juga perbedaan pupuk organik dan anorganik Sebelum ke jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya, kita kenali terlebih dulu mengenai tanah. Tanah merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral serta bahan organik. Tanah berperan penting bagi kehidupan bumi, karena tanah bermanfaat bagi kehidupan tumbuhan dengan menyediakan unsur hara dan air sebagai penopang akar. Tanah memiliki berbagai jenis tanah dan mempunyai manfaat yang berbeda-beda. Agar kita tak salah dalam memilih jenis tanah untuk bercocok tanam. ketahuilah jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya Berikut jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya Tanah Humus Jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya yang pertama yaitu Tanah Humus memiliki karakter warna yang gelap dengan sdifat yang gembur dan mempunyai daya serap yang tinggi, sehingga cocok untuk dijadikan sebagai lahan bercocok tanam. Tanah humus ini sangatlah subur yang terbentuk dari lapukan daun-daun dan batang pohon. Tanah ini dapat ditemukan di kawasan tropis. Jenis tanah ini pun memiliki manfaat lain yaitu seperti membantu meningkatkan kandungan air dalam tanah, sebagai sumber nutrisi bagi tanaman dan bisa dijadikan sebagai pupuk alami. Tanah Pasir Jenis tanah pasir ini tidak bisa digunakan sebagai media cocok tanam, sebab tanah pasir ini memiliki sifat kurang baik bagi pertanian karena berbentuk bebatuan beku dan batuan sedimen yang mempunyai butir kasar dan berkerikil. Jenis tanah pasir ini tidak memiliki nutrisi yang baik bagi tumbuhan yang akan kita tanam. Akan tetapi, apabila tanah ini berada di daerah pegunungan biasanya memiliki tanah yang subur karena sudah tercampur dengan abu vulkanik dan dapat dijadikan sebagai lahan pertanian. Manfaat lainnya yaitu menjadi campuran untuk membuat pondasi, meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir dan lain sebagainya. Tanah Vulkanik Jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya selanjutnya adalah tanah vulkanik, tanah ini berbentuk dari letusan gunung berapi yang memiliki kandungan zat hara yang sangat kaya yang membuat tanah ini menjadi tanah yang subur. Jenis tanah ini mempunyai karakter berwarna hitam pekat pada lapisan atasnya dan lapisan bawahnya berwarna coklat atau kemerahan. Jenis tanah ini dapat digunakan untuk bercocok tanam, karena bernutrisi bagi tanaman dan dapat meningkatkan hasil panen. Tanah Aluvial Tanah Aluvial merupakan jenis tanah yang berasal dari endapan lumpur sungai. Jenis tanah yang satu ini pun cocok untuk dijadikan sebagai media tanam karena memiliki sifat yang subur sebab mempunyai kandungan air yang cukup. Jenis tanah ini biasanya memiliki warna cokelat hingga kelabu dan biasanya menyerupai tanah liat. Selain untuk media tanam, tanah ini pun bisa dijadikan untuk melancarkan irigasi hingga menyimpan cadangan air. Manfaat tanah aluvial ini pun cenderung mudah diolah sebagai lahan pertanian, dimana pada proses persiapan lahan untuk di olah tidak akan sulit. Jenis tanah ini pada umumnya memproduksi padi, produksi palwija dan tebu. Tanah Gambut atau Organosol Tanah Rawa Jenis tanah ini terbentuk dari pelapukan bahan organik seperti tumbuhan, gambut dan rawa dengan ciri-ciri berwarna hitam, mempunyai kandungan air dan tinggi akan kandungan organik, tingkat keasaman yang tinggi serta memiliki PH Tanah ini pada umumnya kurang subur Biasanya tanah ini dapat ditemukan di daerah yang memiliki iklim basah dengan curah hujan yang tinggi. Tanah gambut bermanfaat untuk persawahan, palawija, karet dan kelapa. Untuk bercocok tanam belum cocok dijadikan sebagai media tanam. Tanah Podzolit Tanah Podzolit ini ditemukan pada kawasan pegunungan dengan curah hujan yang tinggi serta bersuhu rendah, jenis tanah ini memiliki ciri warna kemerahan atau kekuningan dengan kandungan unsur hara yang sedikit dan hanya bisa menyimpan air dalam jumlah minim sehingga mudah kering. Jeni tanah ini tidak cocok untuk dijadikan media tanam, karena rendah akan organiknya. Tanah Kapur Tanah kapur berasal dari batuan kapur yang terdiri dari dua kelompok yaitu tanah mediteran dan tanah renzina. Tanah ini bersifat tidak subur, akan tetapi tanah ini masih dapat di manfaatkan sebagai media tanam untuk pohon jati. Tanah Kapur biasanya tersebar di daerah perbukitan kapur seperti Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Tanah Laterit Tanah laterit ini mempunyai unsur hara yang minim, memiliki pH yang netral dengan kadar asam sedang. Tanah laterit dapat dimanfaatkan untuk penyerapan air, digunakan sebagai bahan material untuk membangun rumah dan dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat kerajinan. Tanah ini masih bisa digunakan untuk media tanam pada jenis tanaman tertentu seperti kelapa sawit, singkong dan sebagainya. Persebaran tanah ini meliputi seperti Kalimantan, Jawa Barat serta Jawa Timur. Tanah Margalit Jenis tanah ini dibentuk dari batuan dasar batu gamping kapur, pasir dan tanah lempung. Tanah ini memiliki sifat yang subur dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai media tanam pertanian lahan kering, perkebunan tebu dan hutan jati. Demikian jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya yang dapat dijadikan sebagai media tanam. Buat yang ingin menyuburkan tanamannya, pastikan dulu untuk memilih jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya yang sesuai dengan tanaman yang akan di tanam. Perbedaan jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya dijadikan sebagai ruang lingkup kajian pedosfer yang berpengaruh pada tingkat kesuburan lahan, perbedaan kesuburan lahan dapat memberikan implikasi pada tingkat produktivitas suatu lahan.
Berikutadalah manfaat adanya komoditas diantaranya yakni: Pertanian merupakan jenis komoditas yang berupa semua produk yang dihasilkan dari kegiatan bercocok tanam dan dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jenis komoditas ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu barang lunak hanya dapat ditemukan di daerah tertentu di
Daftar Isi1 Manfaat Bercocok Tanam Bagi Kehidupan Manfaat Bercocok Tanam Bagi Kehidupan Sehari 1. Memenuhi kebutuhan akan 2. Meningkatkan 3. Menyalurkan 4. Memberi 5. Mengurangi 6. Menghemat biaya 7. Menikmati Manfaat bercocok tanam di Langkah langkah bercocok tanam di Jenis sayur untuk bercocok 1. Sayur 2. Sayur 3. Sayuran Share thisManfaat bercocok tanam bagi kehidupan sehari-hari – masyarakat pada umumnya tak lepas dari aktivitas bercocok tanam di dalam kehidupan seharinya. Kita bisa bercocok tanam bunga, buah maupun sayuran. Ada banyak sekali manfaat dari bercocok tanam dikehidupan kita, bila dilakukan disekitar rumah, halaman sekolah, pekarangan dll. Manfaat Bercocok Tanam Bagi Kehidupan Sehari HariDulu, bercocok tanam dijalankan pada halaman belakang rumah maupun kebun yang letaknya lumayan jauh pekarangan. Sekarang luas pekaran terbatas sekali, apalagi di daerah perkotaan tak ada sama sekali lahan pekarangan rumah sehingga mereka melakukan dengan vertikultur atau dalam tanam bermanfaat sekali untuk masyarakat karena pertumbuhan penduduk yang makin besar jadi keperluan keluarga juga bertambah, sedangkan luas dari lahan pertaniannya makin Meningkatkan perekonomianSelain bisa mensuplai keperluan konsumsi di rumah, maka bercocok tanam yang skalanya luas bisa membantu perekonomian keluarga dengan menjual dari Menyalurkan hobiBercocok tanam bisa dipakai sebagai hobi untuk mereka yang suka dengan Memberi keteduhanBercocok tanam manfaatnya bisa memberi keteduhan serta kenyamanan lingkungan supaya makhluk hidup di muka bumi bisa hidup secara sehat dan memberikan kealamian lingkungan Mengurangi pengeluaranKita bisa mengurangi pengeluaran guna belanja sayur serta buah dalam sehari-hari. Dengan begitu, maka uangnya bisa kalian pakai untuk kebutuhan lain sehingga menjadi lebih Menghemat biaya kesehatanDengan kalian bercocok tanam serta mengonsumsi hasil tanam dari kebun sendiri, maka tubuh kita jadi sehat dan bugar jadi bisa menghemat biaya Menikmati keindahanDulu, orang menganggap bahwa cocok tanam cenderung baik dilakukan pada tempat tersembunyi maupun jauh dari rumah. Tanaman bisa memberikan keindahan untuk pandangan mata. Akan tetapi, jika ditanam dalam sebuah halaman maupun pekarangan yang terbuat dengan tlaten bisa menghasilkan pemandangan indah. Di waktu santai dirumah maka kita bisa menikmati keindahan hasil bercocok tanam dengan tidak perlu mengeluarkan biaya rekreasi mahal diluar bercocok tanam di potDi areal pemukiman padat sekali dengan luas lahan yang sempit maka bercock tanam dalam pot ialah solusi paling baik. Cara tersebut aplikatif sekali untuk mereka yang berada di lingkungan apartemen serta kondominium sama sekali tak mempunyai sepetak lahan untuk dipindahkan sesuai kebutuhan estetika serta sinar matahari jadi pasti meghasilkan sebuah keindahan serupa dengan keperluan sehari hari bahkan bila lokasinya rumah jauh terhadap tempat penjualan sayuran. Hal utama yang dirasakan orang lain yang mobilitasnya terbatas sarana pendidikan tahap dini untuk anak bercocok langkah bercocok tanam di pekaranganUntuk kalian yang mempunyai lahan pekarangan luas, maka cocok tanam bisa memberikan nuansa sendiri seperti menanam sayur pada halaman maupun halaman belakang rumah kalian. Ada pun tahapan ini diantaranya Sebelum ditanami, hendaknya tanah dicangkul 20-30 cm guna membalikkan tanah. Sesudahnya, tanah perlu diratakan kembali untuk petak tanam maupun bedengan sayuran. Pertimbangkan supaya luas petak tetap bisa terjangkau saat menyiangi gulma maupun di waktu alur setapak guna berjala diantara kompos maupun pupuk yang matang selama 2-3 minggu saat sebelum tanam. Penaburan bisa langsung maupun dengan dilarik sejauh 5 cm dari lubang sepotong kayu di kedua ujung petak serta hubungkan menggunakan tali rafia. Di tali rafia yang dibentangkan berikan tanda jarak yang aman. Ukurannya bergantung dengan jenis sayuran yang lubang yang memakai tongkat kayu sesuai tanda di rafiaTanam benih semai dengan kedalaman 3-5 biji perlubangnya, lalu tutup kembali dengan tanah sekitarUntuk menjaga kelembaban, bisa ditanam dengan masal kelompok maupun dinaungi plastik/ sayur untuk bercocok tanamDi setiap jenis tanaman memiliki ciri sendiri. Maka dalam memilih tanaman yang ditanam harus memerhatikan sifat tumbuh tanaman Sayur buahSayur buah ialah kelompok sayur yang dikonsumsi buahnya, yakni cabai, tomat dll. Pada umumnya masa berbuahnya ini cednerung lama sebab akan terjadi pertumbhan vegetatif lebih dulu lalu Sayur daunSayur daun merupakan jenis sayur di bagian daunya dapat dikonsumsi, seperti kangkung, bayam, selada dll. Akan tetapi kadang konsumen pun mengikutkan batang, tangkai daun serta pucuk tanaman untuk sayuran Sayuran umbiSayuran umbi ialah kelompok sayur umbi yang dapat dikonsumsi bagian umbinya, seperti lobak dan wortel. Oleh sebab itu sayur umbi ini ada dibawah anah, lalu bagian yang terlihat adalah daun. Untuk elmen bercocok tanam, hendaknya dipilih jenis sayur umbi yang mempunyai bentuk dan juga warna daun banyak sekali bukan Manfaat bercocok tanam bagi kehidupan sehari-hari. Terutama kalian yang ada di daerah perkotaan, kalian bisa memanfaatkan pot sebagai ladang untuk bercocok tanam. Sebab dikota biasnaya terbatas untuk area lahan penanaman. Mengonsumsi vegetarian ini juga baik sekali bagi kesehatan kita. Apalagi bila itu dimasak dengan tangan kita sendiri ya moms. Makanan jugfood sekarang sudah mengandung banyak sekali bahan pengawet yang bisa merusak tubuh kita. Oleh karena itu, mulai menjaga kesehatan kita salah satunya dengan mengonsumsi sayuran yang tertanam dilahan sekitar rumah kita. Semoga juga6 Cara “Paling Mudah” Menanam Zukini Hingga Tumbuh Subur Dan Berbuah5 Cara Menanam Ubi dengan Stek – Persiapan, Langkah dan Syaratnya
Non-agraris: pertambangan, perindustrian, pariwisata, dan jasa. 5. Pertanian adalah usaha manusia untuk mengolah SDA lahan melalui kegiatan bercocok tanam. 6. Perkebunan adalah usaha pembudidayaan tanaman pada suatu lahan yang luas dan secara umum diusahakan untuk memperoleh hasil produksi yang bernilai ekonomis tinggi. 7.
Akibat pandemi COVID-19, kita dianjurkan untuk sebanyak mungkin menghabiskan waktu di rumah saja. Kemudian, mungkin kita menyadari muncul hobi baru teman-teman sekitar yang juga menghabiskan banyak waktu di rumah, salah satunya adalah bercocok tanam. Kegiatan bercocok tanam ini mungkin tadinya identik dengan hobi Oma dan Opa di rumah. Padahal, bercocok tanam tidak hanya untuk keindahan taman rumah saja, tapi juga bermanfaat untuk tubuh, lho! Jika selama ini tanaman hias hanya bisa kamu lihat di tempat umum, sekarang mungkin saatnya kamu punya sendiri di rumah. Kamu bisa memilih tanaman hias, bunga-bungaan, atau yang menghasilkan buah. Secara umum, setiap tanaman pasti punya manfaat baik untuk pemiliknya. Apabila kamu masih menimbang-nimbang mau mulai bercocok tanam di rumah, berikut Nusantics Blog berikan beberapa alasan mengapa kamu tak perlu ragu untuk bercocok tanam mulai sekarang! 1. Baik untuk Microbiome Tanah juga memiliki penghuninya sendiri, dari yang kelihatan sampai tidak kelihatan langsung oleh mata. Tanah dihuni oleh triliunan bakteri, jamur, virus, protozoa, dan makhluk berukuran mikro lainnya. Mereka bisa juga disebut sebagai microbiome tanah. Baca Juga Peran Mikroorganisme pada Tanah yang Sehat Tanah merupakan salah satu media yang dapat memberikan keragaman microbiome untuk tubuhmu. Keragaman microbiome dapat mendukung penyeimbangan fungsi kekebalan tubuh, sehingga tubuh dapat merespon dengan baik terhadap berbagai pemicu. Para ilmuwan berteori bahwa keragaman lingkungan tempat tinggal seseorang berdampak langsung pada kesehatan melalui microbiome. Hilangnya keragaman ini diduga menjadi penyebab munculnya disregulasi sistem kekebalan tubuh. Dengan bercocok tanam, kamu akan kontak langsung dengan tanah, memungkinkan microbiome tanah berpindah dan berkoloni di kulit kamu. Dari kulit, microbiome akan menemukan jalan hingga ke dalam tubuh dan bekerja sama dengan microbiome tubuhmu. Jadi, microbiome tanah mendukung sistem kekebalan tubuh sehingga kita juga jadi lebih sehat secara keseluruhan. Hasil riset dalam The Science of the Total Environment juga mengindikasikan bahwa paparan microbiome tanah dapat mengurangi kecemasan dan stres. Sungguh cocok untuk membantu kondisi kita yang sedang terkurung pandemi ini, kan? Baca Juga Hati-Hati, Keseringan Stres Membuat Kulit Sering Bermasalah! 2. Umumnya Dilakukan di Luar Ruangan Bercocok tanam di dalam ruangan boleh-boleh saja dan lebih mungkin dilakukan bagi yang tinggal di kawasan perkotaan dengan lahannya terbatas. Nah, buat kamu yang punya peluang bercocok tanam di luar ruangan, manfaatkan hal ini karena beraktivitas di luar ruangan sangat bermanfaat, lho. Dalam situs web hyperbiotics, para ilmuwan di tahun 1960-an menemukan bahwa udara luar dapat membunuh mikroba patogen penyebab penyakit yang menyebar melalui udara. Riset lanjutan pada tahun-tahun berikutnya pun membuktikan bahwa sinar matahari memberikan perlindungan dari patogen, serta tenaga bagi sel imun spesifik yang disebut T-Cell. Namun, untuk kamu yang tidak bisa bercocok tanam di luar ruangan dan ingin mendapatkan manfaatnya, kamu tetap bisa mengusahakan udara segar dan masuknya sinar matahari dengan membuka jendela, terutama saat pagi hari. 3. Mengajak Tubuh Tetap Aktif Apabila jadwal aktivitasmu penuh sehingga tidak selalu bisa berolahraga, bercocok tanam membantu memenuhi kebutuhan tubuh untuk bergerak dan berolahraga. Dari artikel yang dirilis Iowa State University, bercocok tanam dapat digolongkan sebagai latihan olahraga sedang yang membuat otot-otot bekerja dan membantu membakar kalori. Misalnya, menggali tanah menggunakan otot tubuh bagian atas, punggung, dan kaki, diperkirakan membakar 150 kalori setiap 30 menit pada wanita dan 197 kalori pada pria. Atau melakukan penyiangan dan membersihkan gulma tumbuhan yang muncul di sekitar tanaman budidaya dan tidak diinginkan, diperkirakan membakar 138 hingga 181 kalori setiap 30 menit. Berolahraga selama 30 menit dalam sehari dengan frekuensi 5 kali dalam seminggu dapat memperkuat kekebalan tubuh, sehingga menghabiskan waktu bercocok tanam tidak hanya membuat tubuh tetap aktif, tapi juga membuat tubuh lebih kuat melawan patogen. 4. Meringankan Stres dan Memperbaiki Suasana Hati Saat pandemi seperti ini, sepertinya stres sudah bukan hal asing, ya. Suasana hati pun bisa dengan cepat naik turun, karena membaca berita-berita tentang pandemi yang rasanya tak kunjung membaik. Nah, dengan bercocok tanam di luar ruangan, ternyata bisa membantu meningkatkan suasana hati dan meringankan stres, nih. Salah satu penelitian berjudul Gardening Promotes Neuroendocrine and Affective Restoration from Stress menemukan bahwa kegiatan bercocok tanam dan membaca buku sama-sama menurunkan level kortisol yang menjadi indikator stres dalam tubuh. Menariknya, kelompok yang bercocok tanam mengalami penurunan lebih signifikan dan suasana hati kembali positif sepenuhnya jika dibandingkan dengan kelompok pembaca yang suasana hatinya malah kadang jadi memburuk. Baca Juga Benarkah Mood Kamu Dipengaruhi Microbiome? 5. Memberikan Semangat Positif ​ Berinteraksi dengan tumbuhan yang kamu tanam dan rawat dengan penuh perhatian ikut menumbuhkan kesabaran dan membangun kembali koneksi dengan alam. Bercocok tanam memberikan kamu harapan, tujuan, dan kontrol baru yang dapat dibawa ke dalam aspek lain dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bercocok tanam, kita bisa fokus dan ambil bagian dalam sesuatu yang positif. Perasaan senang saat melihat bibit mulai bertunas atau ketika tiba saatnya panen, akan selalu dinanti-nantikan dan membuat kamu jadi pribadi lebih positif. 6. Hasil Panen Sendiri Lebih Sehat Jika kamu mulai bercocok tanam dan menanam tumbuhan yang kelak dapat dikonsumsi, kamu dapat menjaga dan mengontrol tumbuhan tersebut agar tetap alami alias organik. Dengan mengurangi paparan pestisida, pupuk, dan kimia sintetis lainnya, hasil tanaman juga akan lebih sehat. Paparan terhadap kimia-kimia sintetis dalam sayur dan buah yang kita makan pada jangka panjang telah diasosiasikan dengan perkembangan kanker dan masalah kesehatan lainnya. Saat ini, telah banyak tersedia pilihan pestisida dan pupuk organik untuk mendukung cocok tanam organik. Dikutip dari situs web makanan yang ditanam sendiri secara organik mengandung lebih banyak vitamin dan mineral. Tentunya bukan rahasia lagi bahwa vitamin dan mineral sangat esensial bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan pencernaanmu. Nah, semoga keraguan kamu untuk mulai bercocok tanam dapat terjawab, ya. Tidak perlu langsung memilih tanaman yang butuh perawatan ekstra seperti paku gunung, gardenia, atau ketapang biola. Ada beberapa tanaman hias yang perawatannya mudah dilakukan, misalnya lidah buaya, kaktus, lavender, english ivy, lidah mertua, dan lain-lain. Kalau kamu masih punya banyak pertanyaan terkait kesehatan microbiome, mampir ke Nusantics Blog atau mampir ke laman Microbiome Story, ya! Referensi Bolen, Barbara. “Is Gardening Good for Your Stomach?” Verywell Health, 22 Dec. 2020, Liddicoat, Craig et al. “Naturally-diverse airborne environmental microbial exposures modulate the gut microbiome and may provide anxiolytic benefits in mice.” The Science of the total environment vol. 701 2020 134684. doi R, Aga. “Why We’ve Taken to Gardening This Year.” Hyperbiotics, 24 Apr. 2020, Rindels, Sherry. “Gardening for Exercise.” Horticulture and Home Pest News, 10 Nov. 1993, Van Den Berg, Agnes E., and Mariëtte H. G. Custers. “Gardening Promotes Neuroendocrine and Affective Restoration from Stress.” Journal of Health Psychology, vol. 16, no. 1, Jan. 2011, pp. 3–11, doi